Mengenal Survival: Panduan Dasar Bertahan Hidup di Alam Bebas
Survival merupakan suatu seni bertahan hidup. Dalam situasi darurat, keterampilan survival menjadi sangat penting. Entah saat melakukan petualangan di alam bebas atau menghadapi bencana tak terduga, memiliki pengetahuan dasar tentang survival bisa membuat perbedaan besar. Apa saja keterampilan survival dasar yang perlu diketahui untuk bertahan hidup di alam bebas? Berikut rangkumannya.
Tindakan-Tindakan Dasar dalam Survival
S : Sadar dalam keadaan gawat darurat.
Sadarilah kondisi survival ini.bagaimana dengan kondisi kesehatan tubuh dan jika bersama sama teman-teman ketahui juga kondisi kesehatan tubuh mereka.
U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah.
Berpikir dan bertindak dengan bijaksana. Setiap langkah harus dipikirkan mendalam.
R : Rasa Takut dan Putus Asa dihilangkan.
Usahakan untuk menguasai rasa takut dan rasa panik yang muncul.
V :Vitalitas tingkatkan.
Menerima kondisi yang ada berdasarkan hal itu,rencanakan.Usahakan kebutuhan-kebutuhan dasar dengan berimprovisasi.
I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya.
Dalam survival ,sikap menghargai hidup akan mempengaruhi kemampuan untuk dapat bertahan.
V :Variasi alam bisa dimanfaatkan.
Pengenalan akan lingkungan atau daerah sekitar akan memberikan rasa kenal dan berpengaruh pada rasa aman.
A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya.
Belajar dan berlatih teknik teknik dasar dan tambahkan tingkatkan pengetahuan tentang survival.
L : Lancar, slaman, slumun, slamet.
Itu tujuannya.
Ingatlah selalu arti dari SURVIVAL, jika sedang tersesat atau mengalami musibah. Selain itu, yang perlu ditekankan jika sedang tersesat adalah istilah “STOP” yang artinya :
S : Stop & seating / berhenti dan duduklah.
T : Thingking / berpikirlah.
O : Observe / amati keadaan sekitar.
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan.
Elemen-Elemen Dasar Survival
Air
Seseorang yang sehat dapat bertahan sekitar 20-30 hari tanpa makanan, tetapi hanya 3-5 hari tanpa air. Tubuh manusia kehilangan 3-4 liter air setiap hari, sehingga air menjadi prioritas utama setelah makanan, api, dan perlindungan. Jika cairan tubuh tidak segera digantikan, hal ini dapat menyebabkan dehidrasi, yang berbahaya bagi kelangsungan hidup.
- Cara Memperoleh Air
- Dasar-dasar lembah dimana air secara alami akan mengalir
- Menggali dalam-dalam sungai yang kering
- Rumpunan tanaman yang hijau dan gali disitu.
- Mengumpulkan embun dan air hujan.
- Binatang juga bisa menuntun kita sebagai indicator keberadaan air
- Air Dari Tumbuh-Tumbuhan
- Bambu: Bisa ditemukan di rongga batangnya. Bambu yang mengandung air bisa diketahuai dengan cara menggoyang goyangkan batangnya.
- Pisang: Potong pohon pisang, kemudian lubangi bagian tengahnya dan tunggu beberapa menit. Air akan menggenang disana. Air pohon pisang memang agak berasa tetapi aman untuk diminum.
- Tanaman merambat: Potong bagian bawahnya sekitar 1,2 meter dan perhatikan cairan yang keluar. Jika cairannya berwarna putih susu, sebaiknya jangan diminum. Jika cairan berwarna bening dan rasanya seperti air biasa, manis, atau berasa kayu, kemungkinan aman untuk diminum. Namun, jika rasa cairannya terasa masam atau getir di ujung lidah, jangan sekali-kali meminumnya.
- Rotan: Batang rotan muda juga mengandung air dan berasa manis.
- Kantong semar : terdapat pada bunganya.
- Lumut : dengan cara diperas.
Garam
Garam merupakan aspek yang tidak kalah pentingnya dalam kondisi saat kita survive di alam bebas. Kandungan garam dalam tubuh hilang waktu berkeringat atau keluar saat kita kencing berupa urine. Kebutuhan manusia akan garam kurang lebih 10 gram setiap hari, hilangnya kandungan garam dalam tubuh akan berakibat pada kondisi fisik. Fisik akan menjadi tidak stabil, akibatnya tubuh menjadi lemas dan fisik pun menurun.
Gejala kekurangan garam adalah kram perut, pusing, mual dan rasa capek. Obat penawarnya adalah dengan meminum larutan air yang mengandung garam. Jangan memakan garam secara langsung karena akan menyebabkan sakit perut dan kerusakan ginjal.
Jika tidak mempunyai persediaan garam bisa diperoleh dari darah binatang.
Bivak/Shelter
Bivak atau tempat perlindungan (Shelter) hendaknya mampu melindungi dari angin dan cuaca,paling tidak mengurangi impact cuaca yang bisa menurunkan dengan drastis kondisi seorang survivor.
Bivak bisa dibuat dengan bahan alami dan non alami. Bivak non-alami biasanya dibuat dari ponco, lembar plastik atau flysheet. Sedangkan bivak alami bisa dibuat dari bahan-bahan berikut:
- Bivak alam dari ranting dan daun-daun
- Bivak alam dari pohon yang patah
- Bivak alam memanfaatkan lubang atau celah pada batu
- Bivak alam memanfaatkan batang pohon yang tumbang
- Bivak alam memanfaatkan susunan batu.
Api
Kebutuhan akan api bisa diibaratkan antara hidup dan sekarat. Dalam keadaan survival, api memberikan kehangatan, perlindungan, dan bisa dijadikan sebagai alat sinyal serta memasak. Secara psikologi, api memberikan kedamaian pikiran dari ketegangan.
Pemilihan Material Pembuat Api
Untuk membuat api, kamu memerlukan tiga tipe material: umpan, pembakar, dan bahan bakar.
- Umpan
Material umpan harus kering dan mudah menyala dengan panas atau percikan api. Contoh umpan yang baik meliputi:
- Kayu kering yang diserut
- Rumput kering, pakis mati, lumut kering, jamur kering
- Jerami
- Serbuk gergaji
- Dedaunan kering
- Bagian yang mati atau membusuk dari batang pohon
- Serabut tumbuhan yang mengering
- Daun palm atau kelapa yang mati
- Kapas
- Kain kasa
- Bagian luar bambu yang diserut
- Pembakar
Setelah umpan menyala, gunakan material berikut untuk memperbesar api:
- Ranting kecil
- Potongan kayu kecil
- Kayu yang dipisah-pisahkan
- Potongan kayu dari bagian dalam kayu besar
- Kayu yang disiram dengan cairan mudah terbakar, seperti bensin, minyak, atau lilin
- Bahan Bakar
Untuk mempertahankan api, gunakan bahan bakar berikut:
- Kayu kering yang masih berdiri dan cabang yang sudah mati dan kering
- Bagian dalam kering dari batang pohon tumbang, dahan, atau cabangnya
- Rumput kering yang dibelitkan jadi satu
- Kotoran hewan yang sudah mengering
- Batubara atau serpih yang mengandung minyak
Makanan
Survivor haruslah mengetahui kebutuhan nutrisi tubuh dan bagaimana cara mendapatkannya. Tujuh puluh kalori per jam sangat dibutuhkan tubuh hanya untuk bernafas dan melakukan gerakan dasar tubuh. Sumber makanan di alam bebas didapatkan dari hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Sumber Makanan Hewani
Makanan dari hewani adalah makanan yang banyak mengandung lemak dan protein. Diantaranya adalah sebagai berikut:
- Serangga
Serangga adalah bentuk kehidupan paling umum di Bumi dan mudah ditangkap. Kandungan proteinnya mencapai 65-80%, jauh lebih tinggi dibandingkan daging sapi yang hanya 20%. Namun, hindarilah serangga yang menyengat atau menggigit, berbulu, berwarna cerah, serta ulat bulu dan yang berbau tajam. Selain itu, jauhi laba-laba dan serangga pembawa penyakit seperti kutu, alat, dan nyamuk.
- Cacing/binatang lunak
Cacing (Annelida) adalah sumber protein yang baik. Untuk menemukannya, cari di tanah lembab, terutama setelah hujan. Setelah ditangkap, masukkan cacing ke dalam air bersih selama beberapa menit agar mereka bisa membersihkan diri secara alami. Setelah itu, cacing dapat dimakan mentah.
- Amfibi
Katak mudah ditemukan di sekitar sungai air tawar dan biasanya tidak jauh dari permukaan air yang aman. Saat terancam, katak akan menyelam dan mengubur diri dalam lumpur atau ranting di dasar sungai.
Hindari katak berwarna cerah atau yang memiliki tanda ‘X’ di punggung, karena beberapa jenis katak beracun. Jangan sampai salah membedakan katak dengan kodok, yang biasanya ditemukan di daerah kering. Beberapa spesies kodok memiliki racun di kulitnya, jadi sebaiknya tidak memakannya untuk menghindari keracunan.
- Reptil
Reptil adalah sumber protein yang baik dan relatif mudah ditangkap. Sebaiknya daging reptil dimasak sebelum dimakan. Namun, dalam keadaan darurat, reptil bisa dimakan mentah. Meskipun daging segar dapat membawa parasit, reptil yang berdarah dingin tidak menularkan penyakit dari darah hewan berdarah hangat.
- Unggas
Semua spesies burung dapat dimakan, tetapi rasanya bervariasi. Seperti hewan liar lainnya, penting untuk memahami kebiasaan burung agar peluang menangkapnya lebih besar. Sarang burung juga menyediakan sumber makanan berupa telur. Jangan ambil semua telur; tinggalkan satu setelah ditandai. Burung akan terus bertelur untuk mengisi sarangnya, sehingga kamu bisa terus mengambil telur dengan cara ini.
- Mamalia
Mamalia adalah sumber protein yang sangat baik. Semua mamalia dapat dimakan, tetapi tidak mudah untuk menangkapnya. Untuk memperoleh mamalia, kamu bisa berburu atau menggunakan perangkap.
Sumber Makanan dari Tumbuhan
Makanan dari tumbuhan memenuhi kebutuhan karbohidrat dan juga mengandung serat yang baik untuk pencernaan. Diantaranya yang paling umum dijumpai adalah sebagai berikut:
- Antanan
- Harian Beureum (Begonia isoptera Dryand.)
- Haereueus gede (Rubus fruticosus)
- Kiurat
- Harendong
- Pohpohan
- Konyal
- Rasamala
- Selada air
- Jamur (jamur merang, jamur kayu)
Patokan Memilih Makanan:
- Makanan yang dimakan kera (mamalia) juga biasanya aman untuk manusia.
- Hati-hati dengan tanaman dan buah berwarna ungu, karena dapat mengandung racun alkaloid.
- Hindari makanan yang mengeluarkan getah putih, kecuali sawo.
- Sebelum memakan tanaman, lakukan “Universal Edibility Test” dengan mengoleskannya di tangan, lengan, bibir, dan lidah, lalu tunggu sejenak.
- Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam.
Kemampuan Bernavigasi
Cara bernavigasi dengan benda-benda sederhana dan petunjuk alam sangat berguna saat kamu tidak memiliki peralatan navigasi. Memanfaatkan elemen alami seperti matahari, tumbuhan, dan lain-lain dapat membantu menggantikan alat navigasi yang hilang.
Menentukan Arah Tanpa Kompas
- Tanda Alam
- Matahari: Terbit dari timur dan tenggelam di barat.
- Kuburan: Kuburan orang Islam biasanya membujur ke utara-selatan.
- Masjid: Menghadap kiblat (barat laut).
- Rasi Bintang:
- Perahu: Menunjukkan arah utara.
- Layang-layang: Ujung ekor menunjukkan arah selatan
- Tumbuhan: Lumut sering menempel di sisi pohon yang menghadap barat, karena di pagi hari matahari sulit mencapai sisi tersebut.
- Matahari dan Arloji
- Metode Ujung Bayangan:
- Tancapkan kayu tegak lurus di siang hari. Bayangan yang dihasilkan akan bergerak.
- Tandai ujung bayangan pertama (misalnya A), lalu tandai lagi saat bayangan bergerak (misalnya B). Ujung bayangan pertama (A) menunjukkan arah barat.
- Untuk Daerah Utara Khatulistiwa:
Arahkan jarum pendek arloji ke matahari. Garis pembagi antara jarum pendek dan angka 12 akan menunjukkan arah utara.
- Untuk Daerah Selatan Khatulistiwa:
Arahkan angka 12 arloji ke matahari. Garis pembagi antara jarum pendek dan angka 12 akan menunjukkan arah selatan.
- Perkiraan Cuaca
- Langit Merah saat Matahari Terbenam:
Menandakan hujan akan turun dalam waktu kurang lebih 2 jam.
- Langit Merah pada Pagi Hari:
Menunjukkan bahwa badai atau angin kencang akan datang.
- Langit Kelabu pada Pagi Hari:
Menandakan awal hari yang cerah tanpa hujan.
- Kabut atau Halimun Pagi:
Jika kabut bergerak ke atas lembah, cuaca akan cerah. Namun, jika kabut tetap di lembah hingga dekat tengah hari, kemungkinan besar akan hujan pada sore hari.
- Langit Cerah di Malam Hari:
Menandakan cuaca tenang. Namun, jika ini terjadi pada musim kemarau, suhu malam akan terasa sangat dingin.
- Semut Keluar dari Sarangnya:
Pertanda adanya pergantian cuaca.
Mempersiapkan Survival Kit
Memiliki survival kit saat berada dalam situasi darurat merupakan keuntungan besar bagi seorang survivor. Berikut adalah penjelasan mengenai item-item dalam survival kit:
- Korek Api:
Gunakan korek api tahan air (waterproof) yang sangat membantu dalam cuaca lembab. Jika tidak ada, buat kepala korek menjadi tahan air dengan mencelupkannya dalam lilin cair, lalu simpan dalam wadah anti air.
- Lilin:
Berguna untuk membuat api unggun dan sebagai penerangan di malam hari. Lilin tahan lama juga tersedia di pasaran.
- Flint (Pengapian):
Flint berfungsi meskipun dalam keadaan basah. Gunakan saat persediaan korek api hampir habis dengan menggesekkan pada gergaji kecil yang disertakan.
- Kaca Pembesar:
Dapat digunakan untuk membuat api dengan memfokuskan cahaya matahari pada gundukan humus kering.
- Jarum Jahit dan Benang:
Siapkan beberapa jarum jahit, termasuk satu ukuran besar, dengan benang yang cukup kuat.
- Mata Pancing dan Benang Kail:
Sertakan beberapa ukuran mata pancing, pemberat, dan benang kail dengan panjang secukupnya.
- Kompas Kecil:
Kompas cair adalah pilihan yang tepat. Pastikan kompas berfungsi dengan baik.
- Gergaji Kawat:
Terbuat dari kawat besi, panjang 60-90 cm, sangat praktis untuk keperluan survival.
- Kawat:
Kawat dengan panjang secukupnya berguna untuk membuat perangkap atau mengikat shelter.
- Kantong Plastik:
Berguna sebagai kantong air dan untuk mengumpulkan air dari tumbuhan.
- Peniti dalam Berbagai Ukuran:
Membantu dalam pembuatan perangkap dan penggunaan umum lainnya.
- Water Purification Tablet:
Tablet untuk memurnikan air, sangat penting untuk memastikan air yang dikonsumsi aman.
- Heliograph:
Kaca heliograph berguna untuk memberikan sinyal meminta pertolongan.
- Kotak Survival Kit:
Kotak yang tahan air untuk menyimpan semua item. Semakin sering berlatih survival, semakin kreatif dalam merancang isi survival kit.
Dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan bertahan hidup yang baik, serta peralatan yang tepat dalam survival kit, kamu dapat meningkatkan peluang untuk bertahan dalam situasi darurat. Selalu ingat bahwa persiapan adalah kunci. Luangkan waktu untuk berlatih dan mengevaluasi peralatanmu secara berkala, sehingga ketika tantangan datang, kamu dapat menghadapinya dengan percaya diri dan efektif. Ingat, ketangguhan dan kreativitas adalah aset terbesar dalam bertahan hidup di alam.